Wednesday, December 2, 2015

Polisi yang Menilang Sahabatnya



Di sebuah kota, tinggallah seorang pemuda. Sebut saja namanya Joko. Suatu hari, saat sedang berkendara, ia melihat lampu lalu-lintas yang tak jauh di depannya sudah menyala kuning. Bukannya melambatkan laju mobilnya, Joko malah ‘tancap' gas. Ia tahu, lampu merah di persimpangan itu biasanya menyala cukup lama dan karenanya ia enggan menunggu.

Begitu mendekati lampu lalu-lintas, nyala lampu kuning berganti menjadi merah. Karena berniat menerobos lampu lalu-lintas, Joko pun terus melaju. Namun setelah melaju tak berapa jauh dari persimpangan, tiba-tiba terdengar suara peluit keras sekali. "Priiiiiiitttt!"

Manisnya Permen Masih Terasa di Lidah



Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”
Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya melihatnya menangis di rumah ibadah, setelah kematian ayahnya. Saya pun membujuknya, menghibur, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.

Belajar dari Bibit Mangga


Suatu hari, Ada seorang pemuda sedang berlibur ke rumah neneknya di desa. Saat tiba di sana, setelah melepas rindu dan beristirahat sejenak, neneknya menghidangkan sepiring irisan buah mangga yang menggiurkan warna dan aromanya.

"Wah, mangganya harum dan manis sekali Nek, sedang musim ya. Saya sudah lama sekali tidak menjenguk nenek, sehingga tidak tahu kalau nenek menanam pohon mangga yang berbuah lebat dan seenak ini rasanya," ujar si pemuda sambil terus melahap mangga itu.

Tuesday, November 24, 2015

Pemaaf itu Indah

memaafkan
Ini kisah lain dari Abdullah bin Umar RA. Ketika itu ia dan para sahabatnya sedang bertamu pada orang saleh. Orang saleh ini mempunyai pelayan perempuan. Pelayan ini melayani Abdullah dan para sahabatnya dengan menghidangkan sup yang sangat lezat. Saat sup ini dibawanya, tiba – tiba piring itu jatuh dan sup yang didalamnya tumpah ke tanah. Sehingga orang – orang terkejut melihatnya. Pelayan itu merasa bersalah dan meminta maaf pada seluruh tamunya. Lalu tuannya memakinya sambil mengancam akan memukulnya.
Pelayan yang shalehah ini hafal Al – Quran dan membacakan salah satu ayat, “Dan orang – orang yang menahan amarahnya…” (Ali Imran : 134). Kemudian tuannya menimpali, “Kami telah menahan amarah kami.” Pelayan itu melanjutkan bacaan ayatnya, “Dan memaafkan (kesalahan) orang.” (Ali – Imran : 134). Tuannya mengatakan, “Kami telah memaafkan kesalahanmu.” Pelayan itu membaca ayat lagi, “Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan” (Ali – Imran 134).
Akhirnya tuannya pun menyahutnya, “Mahabenar Allah. Kami telah berbuat baik padamu. Sekarang kamu bebas (dari perbudakan) karena Allah SWT.”
Sungguh dermawan sifat yang dimiliki oleh seorang tuan diatas. Ia mau memaafkan kesalahan pelayannya yang tidak sengaja melakukan itu semua. Memang memaafkan itu sulit rasanya bagi orang yang tidak kuat iman dan tidak berperasaan. Padahal orang yang meminta maaf atas kesalahannya adalah orang yang memiliki jiwa berani dan patut untuk diacungi jempol. Begitu pun dengan orang yang mau memaafkannya, ia mempunyai hati yang bersih dan jiwa pemaaf.

3 Nasihat Seekor Semut kepada Nabi Sulaiman AS

unta padang pasir
KETIKA Nabi Sulaiman AS tengah berbaring, ada seekor semut berjalan di dadanya. Kemudian ia ambil semut itu dan dilemparnya jauh.
Dengan marah, semut itu berkata, “Wahai Nabi Allah, mengapa kaulempar aku begitu keras?”
“Apakah kamu lupa pada hari kiamat nanti kamu akan berdiri di hapanan Pencipta segala kerajaan, yaitu Tuhan langit dan bumi, yang Mahaadil, yang mengambil hak orang yang dizalimi dari orang yang menzaliminya?” lanjutnya.
Mendengar kata-kata dari semut itu, Nabi Sulaiman AS pingsan. Selang beberapa saat Nabi Sulaiman AS siuman.
“Maafkanlah sikap zalimku terhadapmu tadi,” ucap Nabi Sulaiman AS sambil memandang kearah semut.
“Aku akan memaafkan perbuatanmu tadi dengan tiga syarat,” jawab semut.
“Sebutkan ketiga persyaratanmu tersebut!” ujar Nabi Sulaiman AS dengan sungguh-sungguh.
“Baiklah! Syarat pertama bagimu, jangan kautolak orang yang meminta kepadamu. Sesungguhnya orang yang meminta kepadamu adalah sedang meminta karunia Allah, maka janganlah sampai kamu cegah karunia Allah kepada makhlukNya,” ucap semut.
“Sedangkan syarat yang kedua, jangan tertawa berlebih-lebihan sehingga kamu terlena dengan dunia dan menyangka bahwa kamu telah menjalani semua tugasmu dengan baik di dunia ini, sehingga hatimu menjadi keras, sedangkan kamu telah dimuliakan Allah dengan diberikan kerajaan yang besar,” tambahnya.
“Dan yang terakhir, jangan sampai kedudukanmu ini mengahalangimu untuk menolong orang yang meminta pertolonganmu,” pungkas semut.
“Insya Allah, semua persyaratanmu itu akan aku jalani,” jawab Nabi Sulaiman AS dengan sepenuh hati.
“Jika begitu aku maafkan kau,” ujar semut membalas perkataan Nabi Sulaiman AS

Wednesday, October 7, 2015

P A R A D I G M A

paradigmaSore itu disebuah subway di kota New York, suasana cukup sepi. Kereta api bawah tanah itu cukup padat oleh orang-orang yang baru pulang kerja.
Tiba-tiba, suara hening terganggu oleh ulah dua orang bocah kecil berumur sekitar 3 dan 5 tahun yang berlarian kesana kemari. Mereka berdua mulai mengganggu penumpang lain. Yang kecil mulai menarik- narik korang yang sedang dibaca oleh seorang penumpang, kadang merebut pena ataupun buku penumpang yang lain. Si kakak sengaja berlari dan menabrak kaki beberapa penumpang yang berdiri menggantung karena penuhnya gerbong itu.
Beberapa penumpang mulai terganggu oleh ulah kedua bocah nakal itu, dan beberapa orang mulai menegur bapak dari kedua anak tersebut. “Pak, tolong dong anaknya dijaga!” pinta salah seorang penumpang. Bapak kedua anak itu memanggil dan menenangkannya. Suasana kembali hening, dan kedua anak itu duduk diam. Tak lama kemudian, keduanya mulai bertingkah seperti semula, bahkan semakin nakal. Apabila sekali diusilin masih diam saja, kedua anak itu makin berani. Bahkan ada yang korannya sedang dibaca, langsung saja ditarik dan dibawa lari. Bila si-empunya koran tidak bereaksi, koran itu mulai dirobek-robek dan diinjak-injak.

18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar SiswaMotivasi belajar siswa merupakan  hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban guru untuk senantiasa dapat  memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswanya. Meminjam pemikiran dari  USAID DBE3 Life Skills for Youth, berikut ini beberapa ide yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil
2. Jadikan siswa peserta aktif

Tuesday, July 28, 2015

Penjara Pikiran


penjara pikiran

Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.
Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya,

Dimana ada Kemauan, Disitu ada Jalan

dimana-ada-kemauan-disitu-ada-jalan-www.emotivasi.com
Pasar malam dibuka di sebuah kota. Seluruh penduduk menyambutnya dengan gembira. Ada berbagai macam permainan, stand makanan dan sirkus. Tetapi kali ini yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.
Setiap malam ratusan orang menonton pertunjukkan manusia kuat. Ia bisa melengkungkan baja hanya dengan tangan telanjang. Ia bisa menhancurkan batu bata tebal dengan tinjunya. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Tapi untuk menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras terus hingga tetes terakhir air jeruk itu terperas.

Kemudian ia menantang para penonton, “Barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini, akan kuberikan dia uang satu juta.”
Kemudian naiklah seorang lelaki, atlit binaraga, ke atas panggung.
Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan memeras… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal.

Wednesday, February 25, 2015

COCA COLA DALAM RENUNGAN

Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.
Coca Cola Dalam RenunganKetika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermarket lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya yang diberi harga Rp.4.000,00.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp.7.500,00.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp.60.000,00.
Sekarang, pertanyaannya adalah : Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada di lingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.
Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA