![jalan harta karun jalan harta karun](http://salamsuper.co/wp-content/uploads/2013/02/1346666568829526439-300x225.jpg)
Kalimat diatas adalah benar adanya, jalan kebaikan dan kesuksesan itu tidak-lah mulus, pasti banyak rintangan dan tantangan yang harus dilalui. Jika kita berhasil menalukan rintangan dan tantangan itu, maka disana sudah menunggu pintu keberhasilan.
Alkisah pada suatu kala, seorang pria muda sedang berjalan di sebuah tempat untuk mencari harta karun. Sampai akhirnya, tibalah ia di sebuah jalan bercabang tiga. Kebetulan ada seorang kakek yang sedang berdiri di pinggir persimpangan jalan tersebut.
Pria itu berterima kasih dan segera mengambil jalan yang pertama.
Tidak lama kemudian, pria muda itu kembali lagi. Tapi kali ini seluruh badannya kotor terkena lumpur. Ia mendekati kakek itu dan berkata, “Hai, kakek. Tadi saya tanya arah jalan harta karun dan Anda menunjuk ke jalan pertama. Tapi saya malah terjebak ke dalam kolam lumpur yang luas. Badan saya jadi kotor begini.” Ia lalu bertanya, “Sekarang kemana arah menuju jalan harta karun? Tolong tunjukkan pada saya!”
Kakek itu tetap tidak bersuara. Ia kemudian menunjuk ke jalan yang ke dua.
Pria muda itu kemudian berterima kasih dan segera mengambil jalan yang kedua.
Beberapa saat kemudian, pria muda tersebut kembali lagi. Badannya bukan hanya terkena lumpur pekat, tapi juga pakaiannya penuh dengan robekan dan dikakinya banyak luka seperti tergores benda tajam.
Kali ini ia mendekati kakek itu dengan ekspresi wajah yang kesal. Ia berkata dengan sedikit marah, “Hai, kakek tua! Tadi saya menanyakan arah menuju jalan harta karun dan Kakek menunjuk ke jalan yang kedua. Tapi, jalan itu penuh dengan semak berduri. Seluruh kaki saya jadi terluka karena tergores duri.”
Kali ini ia bertanya lagi, “Sekarang saya tanya sekali lagi, di mana jalan menuju harta karun itu? Kakek sudah dua kali membohongi dan mencelakai saya. Sekali lagi berbohong, Kakek akan tahu akibatnya.”
Sang kakek itu tetap diam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia sekarang menunjuk ke jalan yang ke tiga.
“Apakah Kakek yakin dan tidak berbohong?” tanya pria muda itu.
Kakek itu menganggukkan kepalanya dan sekali lagi menunjuk ke jalan yang ketiga.
Pria muda itu pun segera pergi meninggalkan kakek tersebut. Namun beberapa saat kemudian, ia kembali lagi sambil berlari seperti ketakutan. Dengan napas tersengal, ia bertanya dengan marah, “Hai, kakek! Apakah Anda mau membunuh saya? Di jalan sana ada banyak sekali binatang buas. Itu sama saja dengan bunuh diri.”
Kakek itu akhirnya buka mulut, kemudian berkata, “Semua jalan tadi sebenarnya bisa menuju ke tempat harta karun. Hanya saja untuk menuju ke sana, Anda harus melewati jalan tersebut. Anda bisa memilih melewati kolam lumpur, semak berduri, atau binatang buas. Anda bisa pilih salah satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat harta karun, Anda harus berani melewati salah satunya. Jika Anda tidak mau, silakan kembali saja.”
Begitu mendegar penjelasan dari kakek itu, pria muda ini menundukkan kepala. Ia mundur, dan membatalkan perjalanannya kemudian kembali pulang…
Ada harga yang harus dibayar untuk menebus sebuah kesuksesan. Semua orang dengan semangat akan menjawab “Yes” saat ditanya apakah mereka ingin meraih sukses. Namun tidak semua orang berani menjawab ketika ditanya apakah mereka bersedia membayar harganya. Kenyataan kebanyakan orang ingin meraih sukses dengan cara instant, tanpa menempuh jalan yang terlihat berat. Maka tidak heran saat ini banyak orang tertipu dengan investasi palsu yang menawaran keuntungan instant..
Rintangan akan selalu berdiri di depan kesuksesan. Anda harus berani melewatinya sebelum berhasil mendapatkan kesuksesan. hanya ada dua pilihan, mengeluh dan menyalahkan rintangan itu; atau mendorong diri Anda untuk mengalahkan rintangan tersebut. Adalah hal yang manusiawi, jika sesekali Anda mengeluhkan beratnya rintangan yang dihadapi. Tapi cobalah pikirkan, apakah rintangan itu akan hilang dengan cara berkeluh kesah?, maka hadapilah.
No comments:
Post a Comment