Monday, November 4, 2013

Belajar Berdialog Dengan Diri Sendiri


Dalam hidup ini suatu waktu Anda akan dihadapkan dengan konflik batin; Untuk memecahkan konflik batin diri Anda sendiri, Anda harus mengembangkan kemampuan dan belajar berdialog dengan diri sendiri. Untuk mencapainya, Anda harus berlatih mengadakan percakapan batin dengan diri anda sendiri.
Ajukan saja satu pertanyaan obyektif pada diri sendiri setiap kali. Pikirkan secara tuntas jawaban-jawaban yang mungkin diberikan dengan berbicara pada diri sendiri. Jika perlu, tulislah pertanyaan dan setiap jawaban yang mungkin Anda berikan pada secarik kertas.
bedialog degan diri sendiri
Cobalah periksa pertanyaan itu dengan seksama untuk menentukan obyektivitas, kejujuran, dan penerapannya terhadap persoalannya. Tentu saja, jika Anda mengajukan pertanyaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan diri Anda sendiri, kemungkinan besar jawaban Anda juga tidak relevan dengan persoalan diri Anda sendiri.
Kemudian periksalah setiap jawaban yang Anda berikan dengan cara yang obyektif. Buanglah jawaban yang tidak dapat dianggap sebagai pemecahan persoalan. Berikan urutan prioritas atas jawaban-jawaban itu sehingga Anda mempunyai pemecahan yang lain jika pemecahan pertama tidak bisa dipakai.
Menurut sebuah survey sejumlah besar manajer yang efektif telah mengungkapkan, bahwa mereka selalu menggunakan metode tanya-jawab terhadap diri sendiri ini untuk mengatasi konflik batinnya.
Selain itu para manajer ini dapat menciptakan gambaran mental untuk melengkapi percakapan intern mereka. Gambaran-gambaran ini bisa berkisar muka orang sampai tata ruang pabrik, perincian cermat suatu mesin atau peralatan, atau letak geografis.
Saya sering mengajukan pertanyaan dengan suara keras pada diri sendiri, sehingga saya dapat mendengar pertanyaan itu dengan jelas. Berbicara dengan keras dan mendengarkan tanggapan sendiri cenderung memperkuat seluruh tehnik
ini.
Kadang-kadang, kalau saya sedang mengendarai mobil, saya berhenti di pinggir jalan untuk menulis suatu pertanyaan dan jawabannya, karena dialog intern saya begitu menarik sehingga saya tidak mau melupakannya. Paling tidak tehnik ini memberikan istirahat sementara untuk saya agar menghilangkan ketegangan dan kecemasan dalam pergulatan saya dengan konflik-konflik batin saya.
Tehnik ini bukan jaminan untuk menghapus semua konflik batin untuk selamanya, tetapi jawaban yang didapat pada saat-saat itu bisa mneyebabkan adanya pemecahan yang lebih sesuai.
Saya percaya bahwa tehnik percakapan intern yang kita ciptakan sendiri itu sehat. Tehnik ini sedikit banyak mengendorkan ketegangan dan kecemasan, dan ini jauh lebih baik daripada menahannya dalam diri kita. Konflik batin yang tidak dilepaskan bisa menyebabkan sakit perut, tekanan darah tinggi, atau gangguan syaraf. (diadaptasi dari Open Management-Paul W. Cummings).  Anda juga bisa membaca artikel menarik lainnya seperti 6 Cara Berkhayal Untuk Kesegaran Pikiran.


No comments:

Post a Comment